Berebut Menuju Ummul Quro University
Besar namanya menggaung di belahan bumi islam. meluluskan banyak ulama yang tidak lagi diragukan kompetensinya. ratusan atau mungkin ribuan stofmap formulir teralamatkan ke bagian administrasi, namun kapasitas selalu menjadikan kendalanya.
Iming-iming belajar di tanah suci dengan fasilitas yang memadai memang sangat menggiurkan. sapa sih yang nggak pengin kuliah di universitas termasyhur di makkah. berikut tips and trick berebut ke kursi UQU.
Model belajar
Setidaknya ada tiga model belajar yang dikenal di makkah
- muntadzim, pelajar dengan segala kewajiban dan hak yang penuh.
- muntasib, pelajar hanya dibebani dengan kehadiran di setiap ujian.
- mustami’, hampir sama dengan muntasib, namun tidak mendapatkan fasilitas penuh.
Bagi pelajar yang memilih menjadi muntadzim akan mendapatkan fasilitas berupa:
- asrama
- mukafa’ah (uang saku), 840 sr/bulan
- visa pelajar
- kantin pelajar
Ummul quro university memakai dalam pendaftarannya dengan sistem murosalah (mengirim berkas) dan tidak mengenal pembukaan atau penutupan pendaftaran (pendaftaran sepanjang tahun). berkas yang diajukan diantaranya:
- foto kopi passpor
- ijazah
- daftar nilai
- surat kesehatan
- rekomendasi (minimal dua)
- foto
- formulir
Peluang diterima
Kebijakan dapat berubah sewaktu-waktu, namun di setiap tahun universitas ini hanya menerima 3 mahsiswa dari indonesia untuk didudukkan di ma’had lughoh (language college) selama 2 tahun, dan kemudian diadu untuk diambil dari ketiganya seorang mahasiswa ke jenjang S1.
Jalur ‘underground’
Menghadapi kenyataan yang sulit, menjadi ketiga pilihan dari ratusan pendaftar adalah sebuah untung-untungan. seorang yang pandai tidak mesti diterima, dan yang kurang pandai belum tentu ditolak. jika anda merasa diri anda pantas untuk belajar di universitas ini, berikut jalan keluarnya.
Anda dapat belajar di ummul quro walaupun anda belum terpilih, dengan cara mengambil jalur mustami’.
kendala visa adalah penghambat terbesar untuk menghantarkan anda ke tanah suci. inilah fakta yang ada ketika dunia telah dipetak-petakkan. untuk menembus jalan itu, visa pekerja menjadi solusi. selamat berjuang,
Sahhalallahu umurokum
Kami ambil dari :
http://rafiqjauhary.wordpress.com/
Posting Lebih Baru Posting Lama